I think that possibly
Maybe I'm falling for you
Yes
There's a chance that I've fallen quite hard over you.



Hey you there...apa kabar pembaca setiaku? (oke silahkan tampar saya, kalau merasa in ikalimat yang sangat salah), senang rasanya diberikan kesempatan untuk kembali menulis, pas log in blogspot saya disambut meriah oleh kerumunan laba-laba dan sarangnya, mereka berteriak "Woy kemane ajeee luuu bro" dan saya menjawab dengan nyinyir "Sante bro gw masih dimari" #TolongAbaikan.

Oke berhubung postingan saya kali ini akan berbicara mengenai sesuatu yang serius maka saya akan mengawalinya dengan permohonan maaf untuk kedua orang tua dari malaikat kecilku "Maaf aku membuat cerita tentang dua malaikat kecilku tanpa ijin, tapi tenang semua akan kusamarkan".

Desember...mungkin beberapa sahabat saya tau benar betapa saya mencintai bulan ini, ntah karena apa dan bagaimana awal mulanya tapi yang pasti "I LOVE DECEMBER" dan saya rasa ini akan jadi bulan yang luar biasa untuk menutup tahun 2011 karena mengingat Allah mengijinkan saya untuk membuka tahun 2011 dengan penuh kebahagiaan dan begitu banyak berkah yang melimpah ruah, bagi yang follow twitter saya pasti bingung kenapa hari ini (8-12-2011) saya banyak memposting cerita tentang jagoan kecilku dan putri kesayanganku? maka dari itu saya mau sedikit bercerita mengenai dua sosok "Malaikat" kesayanganku.

Tepat di bulan November  saya mendapat berita bahwa ada dua orang anak kecil yang sedang membutuhkan pertolongan  biaya untuk pengobatannya, saya sendiri tidak memiliki informasi yang akurat saat itu, sampai pada akhirnya saya mencoba mencari tau melalui beberapa account twitter yang sedang membahas masalah anak itu, dan sampailah pada jalan Allah yang mempertemukan saya dengan seorang perempuan manis yang mau dengan baik hati membalas email saya untuk bertanya mengenai anak-anak itu, setelah beberapa email saya kirimkan ke beliau sampailah pada saat dimana beliau (Nama di tiadakan) mau memberikan nomer telfon orang tua dari salah satu dari anak itu.

Tanpa pikir panjang saya langsung menghubungi sang Ibu yang dengan ramahnya membalas setiap pertanyaan saya, setelah banyak informasi yang saya dapat dari sang Ibu akhirnya saya dengan nekat mendatangi tempat mereka tinggal sementara, FYI saya tidak ada persiapan sama sekali termasuk "Dana" (oke..bagi yang mau bilang saya bodoh silahkan, saya mengakuinya dengan senang hati). Saya mencoba untuk menahan segala rasa yang berkecamuk di benak saya saat itu, ketika mulai memasuki ruang kamarnya yang lumayan besar saya melihat sosok malaikat kecil yang sedang tertidur pulas dengan memasang wajah tanpa dosa dan noda sedikitpun, saya mencoba mendekatkan wajah saya ke wajahnya sambil berusaha menahan air mata dan rasa sakit di dada saya, ntah apa yang ada dibenak saya saat itu tapi yang pasti rasanya saya mau berteriak sekencang mungkin memohon kepada Sang Pencipta untuk menarik penyakitnya saat itu juga.

Saya mencoba menghibur orang tuanya dengan sedikit lelucon yang saya buat "Ade pasti sembuh bu, kalau ade sembuh ade harus ajak aku jalan-jalan di pantai ya awas kalau engga aku ngambek sama ade" sambil sesekali tersenyum pada si adik kecil yang saya beri nama "Putri kecilku" dia berumur 5 bulan namun kondisi tubuhnya merebut sedikit energy dan haknya sebagai seorang anak, (dengan beribu-ribu maaf saya tidak bisa menyebutkan sakitnya apa karena saya tidak ada ijin untuk membuat cerita tentangnya). Setelah hampir 2 minggu saya tidak menemui mereka akhirnya saya diberikan kesempatan untuk menemuinya lagi disebuah rumah sakit di bilangan Jakarta Pusat, saat pertama kali memasuki kamar saya melihat sosoknya yang kecil dengan wajah polosnya tanpa dosa sedang melihat ke arah ibunya, saya mencoba menyapa orang tuanya dan salah satu ibu yang menyebut dirinya volunter. Setelah beberapa menit saya mendengar cerita dari sang ibu mengenai perkembangan si anak, saya dikejutkan dengan suara tangisan yang luar biasa  kencang.

Saya sedikit penasaran dengan suara tangisan itu, ternyata itu berasal dari seorang anak kecil yang tidurnya tepat di depan si Putri kecilku, dan disitulah awal mula perkenalanku dengan si "Jagoan Kecilku" anak laki-laki tampan umur 3 tahun yang harus terus menahan sakit karena baru saja di ambil sampel darah untuk di tes, saya mencoba mendekati tempat tidurnya sambil terus tersenyum ke arah sosok perempuan kuat yang ada disamping tempat tidurnya, saya bertanya dengan nada setengah menahan air mata "Halo adee...ko nangis sih? sakit ya abis disuntik? kalau jagoan engga boleh nangis kan biar cepet sembuh" saya terus berusaha menahan segala emosi yang mulai berontak ingin keluar saat itu juga.

Tidak banyak kata yang saya keluarkan saat itu tapi karena rasa penasaran yang mulai menguasai akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya kepada Ibunya "Bu..ini anaknya ya? Sakit apa?" tanpa jeda yang lama sang ibu pun mulai menceritakan semuanya, seketika itu pula saya merasakan rasa sakit yang terus berusaha membunuh saya secara cepat, seolah di jantung saya ada lubang besar yang setiap detiknya siap membuat lingkaran yang semakin besar sampai jantung saya tidak berfungsi. Melihat papan tulis kecil yang ada dikasurnya saya cukup terperangah, ternyata jagoan kecilku baru berumur 3 tahun 7 bulan, tapi sudah harus melakukan dua kali operasi besar dan sekarang masih terbaring lemah dengan sesekali menatapku dengan tatapan kosong.

You made me cry the tears of a child
you left me wandering out in the wild
you made me cry the tears of a child
and I died that night, I died...

Sekali lagi..saya harus berpura-pura menjadi sosok perempuan tegar yang siap memberikan waktu, nafas, tenaga saya untuknya. Saya mencoba untuk terus dekat dengan sosoknya yang mungil tanpa ada daging di tubuhnya, hati saya terus ter-iris tanpa henti ketika melihat sosok jagoan kecilku terus melamun dengan tatapannya yang kosong seolah isi kepalanya hanya ada ruang hitam yang gelap dan sepi. Sebisa mungkin saya terus membuatnya mau sedikit berbagi senyum kepada saya, Thanks God saya diberikan kesempatan untuk bisa berdekatan dengannya, sambil terus mengelus tangan kecilnya dan berharap dia bisa tertidur pulas saya melihat setiap bagian dari tubuhnya yang ya Allah ntah kalimat apa yang tepat untuk menggambarkan keadaannya saat itu, saya terus melayangkan pandangan saya ke setiap bagian tubuhnya dan menemukan darah di atas alas tidurnya, dengan nada sedikit lemas saya bertanya "Ini apa? darah?" dan si ibu menjawab dengan mata mulai berkaca-kaca "Iya ini luka abis dimasukin selang, dia berontak jadi luka engga tega aku liatnya, berdarah terus dari tadi". YA ALLLAAAAAHHHHHH...................nafas saya berhenti seketika setelah mendengar apa penyebab dari luka itu, saya tidak mau terlihat menangis dan lemah karena saya tahu mereka sedikit banyak berharap kehadiran saya dapat membantu mereka sejenak melupakan beban yang mereka pikul.

Then..saya mencoba terus mengalihkan emosi saya dengan bermain bersama dengan "jagoan kecilku dan putri kesayanganku" ditemani dengan mamah (ibu volunter tadi) saya sedikit berdiskusi mengenai bantuan apa yang bisa kita berikan untuk mereka berdua, mereka butuh dana untuk membawa kesembuhan bagi anak-anaknya, tapi saya punya apa? saya hanya punya niat, keberanian dan jalan buntu. Saya sempat menyerah tapi setelah melihat wajah mereka saya merasa saya mampu, saya harus bisa memberikan dan mengembalikan kebahagiaan secepatnya.

Hari kedua saya berada di ruangan ini, saya datang dengan membawa plastik yang berisikan 2 buku, satu pack pensil warna, dan boneka kesayangan saya dirumah. Saya membawakan buku mewarnai dengan gambar transformer dan buku cerita mengenai Thomas and friend untuk jagoan kecilku, karena dihari sebelumnya saya berjanji akan memberikan hadiah jika dia mau makan, dan akhirnya saya menepati janji saya yaitu membawakan 2 hadiah untuknya, sedangkan untuk putri kecilku saya memberikan boneka kesayangan saya untuk menemaninya tidur dan bermain. Karena hari ini kedua malaikatku lebih banyak tidur jadi saya memilih untuk menghabiskan waktu bersama orang tuanya sambil bertukar cerita.

Tiba-tiba jagoan kecilku bangun dan mulai menangis sambil memanggil ibunya, ya..jagoan kecilku paling engga bisa ditinggal ibunya walaupun jaraknya cuma dua langkah, hari ini jagoan kecilku terlihat lebih segar walaupun sesekali masih melamun dengan tatapan kosong, akhirnya setelah memberikan waktu 5 menit untuk sang Ibu membereskan tempat tidurnya sayapun mulai mengajaknya bermain sambil belajar mewarnai, ini kejutan besar jagoan kecilku mulai mau tertawa  dan bercanda dengan saya. Saya terus mengajaknya bercanda agar dia tidak bosan, yang lebih mengejutkan adalah "lebih dari 6 sendok bubur yang dia masukkan kedalam mulutnya" syukur Alhamdulillah dia mau makan. 

Hampir 1 jam saya mengajaknya bermain, sampai pada akhirnya suster masuk untuk pemeriksaan rutin, dan kejadian heboh pun mulai menghiasi siang itu. Si jagoan kecilku sudah trauma dengan dokter dan suster, jadi setiap melihat sosok dokter atau suster mulai mendekati tempat tidurnya, dia sudah bersiap mengambil ancang-ancang untuk berontak dan menangis sekencang-kencangnya sambil berteriak "Udah...engga mauuuuuu" sekali lagi saya hanya bisa terdiam, sedih dan sakit rasanya mendengar tangisan dua malaikat itu.

Hari ini saya dapat kesempatan untuk bertemu dengan dokter yang sudah menangani Jagoan kecilku, Bapak Dokter yang terlihat baik tersebut mulai mengecek kondisi si jagoan kecilku dengan seksama, dan inilah yang membuatku sedikit lega dokter bilang "Kondisinya sudah lumayan membaik, kalau emang dia terus ada peningkatan mungkin bisa pulang, tapi tetap harus kontrol untuk persiapan operasi ketiganya", Oke ini sakit dan bahagia yang bersamaan saya melihat kearahnya sambil berkata "Horeee..bentar lagi bisa pulang, bisa main perosotan sama ayunan dong" setelah mendengar perkataan saya dia mulai kembali tersenyum. Karena dokter ini sedang bertugas jadilah beliau juga memeriksa si putri kesayanganku ini, tapi dokter bilang "Iya kita tunggu beberapa hari kedepan untuk liat kondisinya gimana, kalau leukositnya sudah normal dan paru-parunya sudah membaik mungkin minggu ini atau minggu depan sudah bisa operasi", saya hanya bisa menatap nanar ke arah dokter yang sedang bicara dengan ibu dari putri kesayanganku.

Setelah hampir 15 menit beliau singgah sayapun menanyakan kondisi si putri kesayanganku "Dok..kira-kira apa tindakan selanjutnya untuk dia?" lalu si dokter menjelaskan sambil tetap tersenyum "Iya kita liat kondisi dia kedepan bagaimana, kemungkinan ini tidak ganas jadi ada sedikit kelainan saja" Oke saya perlahan bisa bernafas, lalu saya bertanya mengenai prosedur operasi dan biaya lalu dokter menjawab " Untuk biaya memang harus ditanyakan ke administrasi tapi ya operasi yang akan dilakukannya memang termasuk operasi besar untuk biaya ya antara **************** (maaf)" oke saya kembali sulit bernafas, lalu dengan berani saya bertanya mengenai prosedur operasi yang akan dijalaninya, terima kasih ya Allah engkau mengirimkan dokter yang ramah dan baik hati, beliau menjawab "Ya untuk operasinya sih minimal dilakukan 2 kali karena kan kita harus liat ini bibitnya dimana, belum lagi rekonstruksi pasca operasinya nanti". Dan seolah saya tersambar petir ditengah-tengah teriknya matahari, Operasi? minimal dua kali? MINIMAL? dokter engga salah nyebut kan? MINIMAL DOK? ya Tuhan dia masih 5 bulan dan harus berulang kali melakukan operasi? tolong pukul saya sekarang, tolooonggg.

Saya terus berteriak dalam hati, saya terus menangis dalam hati, saya terus berdoa dalam hati, saya yang bukan orang tuanya saja mendengar berita itu sudah merasa ini akhir dari segalanya, saya putus asa ya Allah saya menyerah andaikan saya bisa memilih saya rela menggantikan posisinya ya Allah, tolong saya ya Allah saya mau dua malaikat kecil saya sehat, saya mau mereka bahagia ya Allah, saya mohooonn.

Singkat cerita saya harus berusaha untuk membantu mereka semampu saya, saya butuh dana yang banyak untuk mereka, hati dan otak saya terus memohon kepada Allah agar memudahkan jalan saya untuk membantu mereka, saya hanya mau mereka bahagia..Itu saja. Dan siapapun yang membaca tulisan saya ini, maaf saya bukan bermaksud untuk "Tampil" niat saya tulus tanpa mengharapkan apapun, apa yang ada di hati saya saat ini adalah "SAYA MAU MEREKA SEMBUH" dan saya memohon kepada kalian semua untuk membantu doa agar mereka berdua bisa sembuh dan kembali beraktifitas layaknya anak-anak yang sehat.

Untuk kedua malaikatku...

Nak..aku yakin diluar sana banyak sekali orang yang mau membantu kalian untuk sembuh, percaya ya sayang Allah sedang mengirimkan kesembuhan buat kalian berdua, yang sabar ya nak..yuk kita sama-sama berjuang demi kesembuhan kalian. 

Aku sayang kalian malaikat kecilku :)


"My little angels"