AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA..................!!!!!!!!!!!!!!!




Biarkan gw mangawali postingan ini dengan berteriak sekencang-kencangnya mungkin sambil berharap siapapun yang membacanya bisa mengetahui apa yang gw rasakan saat ini, bukan bermaksud untuk terus mengeluhkan keadaan atau bermaksud untuk tidak bersyukur dengan apa yang baru saja gw alami, tapiii.......


Biar sedikit gw ceritakan apa yang terjadi dibalik kata tapi tersebut, seperti yang sudah gw ceritakan di postingan gw yang berjudul "What Should I do?" Kemarin (17-Nov-2011) gw menghadiri panggilan dari stasiun TV tersebut sambil menahan segala emosi yang ada dikepala dan dihati, mungkin kalian akan berpendapat "apa sih nih orang lebay banget", ya mungkin gw terlalu lebay dalam menghadapinya. Ini sebabnya.. perjalanan dimulai dari jam 9 pagi, gw harus memilih naik taksi karena harus mempersingkat waktu dengan lewat jalan toll yang nota bene engga ada pengaruhnya sama sekali, seperti yang kita tau bahwa kehadiran jalan toll saat ini sama sekali tidak berguna menurut gw, oke next kita skip bagian itu sebelum pada akhirnya gw akan berkoar mengenai politik.


Setelah mengarungi perjalanan manis menuju ke sebuah Mall besar di Jakarta sana, gw pun dengan muka pucet berusaha untuk menghilangkan rasa gugup gw yang semakin membabi buta disetiap detiknya, bahkan gw membawa serta buku kesayangan gw yang berjudul "Your Job is NOT your Career" karya dari ReneCC, banyak hal yang gw dapet dari buku itu makanya gw bawa dia kemanapun gw pergi, dan engga lupa gw juga bawa salah satu buku Bahasa Inggris gw supaya gw bisa tetep belajar karena gw agak parno kalo interview nanti melibatkan percakapan dengan menggunakan Bahasa Inggris. Perjalanan yang memakan waktu hampir 2 jam ini berhasil membuat gw terus memproduksi keringat dingin yang besarnya hampir seukuran batu akik (once again, gw lebay maafkan), setelah sampai disana akhirnya gw berusaha mencari-cari nyokap gw yang sedang ngopi di Coffee Bean sambil menunggu kedatangan gw pagi itu, Oke FYI aja sih ya ini : Gw termasuk anak Mamah yang apa-apa selalu maunya sama Mamah, sampai setiap gw ada interview nyokap gw selalu berusaha buat nemenin gw sampai selesai, manja..? Wha'eva.



Jam tangan gw sudah mulai berkedip-kedip berganti detik terus-menerus dan hampir menunjukkan jam 11 karena janji gw dengan si Bapak ***** itu jam 11, but then gw harus terburu-buru pindah Lobby untuk segera menemui Bapak *****, sesampainya gw di Lobby gedung gw disambut dengan 2 Security yang siap memeriksa gw luar dalam (Luar aja) setelah gw boleh masuk akhirnya gw kembali disambut oleh 2 Receptionist manis yang blush-onnya ngalah-ngalahin orang abis ribut sama preman, setelah sedikit berdebat karena ternyata disitu yang namanya Bapak ****** ada lebih dari 10 orang (WTF) memakan waktu hampir 5 menit gw pun masih berusaha menahan rasa gugup gw yang semakin bikin gw terus berkeringat tanpa henti, dalam hati gw berkata "Hey...ini ruangan AC yang mungkin dinginnya hampir sama dengan kulkas dirumah, tapi kenapa keringat lo terus mengucur? liat poni lo jadi pake spasi kan?", sambil sesekali membenarkan bentuk poni gw yang sudah mulai tampak seperti Pan*at bebek nongol engga jelas gw pun menuju ke lantai ** sambil berharap gw bertemu dengan orang yang sangat baik dan mengerti keadaan gw yang mulai awut-awutan dan engga enak dilihat.


Singkat cerita gw akhirnya di Interview dengan Bapak ****** (sebenernya lupa) setelah bicara panjang lebar yang berujung pada si bapak curhat mengenai penjualan tanah dan juga pemilihan pekerjaan, dan akhirnya gw pun dipertemukan dengan si Bapak **** yang memang seharusnya menemui gw, akhirnya gw disidang oleh dua orang yang sesekali tertawa dan tersenyum bareng gw, karena FYI again gw seperti sedang bermain dengan group lawak dan mereka penontonnya, sifat Hina gw yang doyan bercanda tanpa gw sadarin muncul dihadapan mereka. Dan jujur gw hampir saja memecahkan kaca-kaca disekitar gw karena dua Bapak itu menyerang gw dengan pertanyaan engga lazim seperti "Kamu sudah punya pacar?" dan "Kapan target untuk menikah?", oke gw maklumin mereka bertanya karena gw sadar dua Bapak itu engga tau kalo perempuan cantik yang ada didepannya ini Jomblo akut.


Kembali gw harus menyingkat cerita, setelah 15 menit gw di Interview dengan segala kecacatan didalamnya si Bapak yang seharusnya dari awal gw temuin ini bilang "Oke gini deh Sha, jam setengah 2 kamu balik lagi ya nanti ketemu sama Bapak Kacamata (samaran) untuk melihat langsung JobDescnya", dan setelah gw menunggu bersama Ibu di tempat awal kita ketemu akhirnya gw kembali kesana setelah jam setengah 2, gw dipertemukan oleh si Bapak Kacamata beserta partner kerjanya yang menjelaskan mengenai Traffic Televisi (DAMN...KEPALA GW MENDADAK ENTENG) habis-habisan gw dijelaskan mengenai Traffic sampai akhirnya gw dioper lagi ke seseorang yang ternyata Alumni dari kampus yang letaknya di sebelah kampus gw dulu, dia menjelaskan semuanya dari A-Z lalu ngajak gw jalan-jalan ke ruangan Monitoring sambil menjelaskan banyak hal, dalam hati gw gw terus bersyukur karena orang-orang ini baik sekali sama gw bahkan sampe satpam dan OBnya, and you know what? jauh-jauh gw main pada akhirnya gw ketemu sama orang yang kenal gw (TUTUP MUKA PAKE SEPATU) dia bilang "Sukses ya Sha, pasti bisa gabung bareng kita" Oke gw senyum sambil bilang "Makasih ya mas (Lupa nama seperti biasa)".


Akhirnya perjalanan gw stop di jam setengah 4 sore, perasaan gw seneng banget bisa ketemu orang baru yang luar biasa baik sama gw ditambah mereka semua mendoakan gw bisa gabung secepatnya disana, FYI ketiga kalinya denger-denger katanya gw diterima. Oke ini PERMASALAHANNYA ntah kenapa gw jadi semakin tidak yakin, kenapa dikepala gw isinya hanya S2 terus-terusan? gw butuh jawaban apa yang harus gw jalanin terlebih dahulu? gw takut saat gw terima bekerja disana gw malah jadi benalu karena gw engga ngerti apa-apa, gw takut beberapa dari mereka jahat sama gw, gw takut lingkungannya engga ada yang suka sama gw. Ah DAMN gw dihantui ketakutan-ketakutan bodoh yang bikin gw stuck at the moment, gw butuh bantuan dari orang-orang yang mau membantu gw, gw butuh kalian untuk memberikan masukkan jalan mana yang harus gw ambil nantinya.


Kembali gw harus menyingkat cerita, ketakutan gw akan menghadapi dunia baru yang lebih luas sedang menguasai gw ditambah dengan keinginan gw untuk tetap melanjutkan S2 atau menerima posisi reporter, admin atau Traffic. Gw takut dan stress ngadepin kalimat-kalimat dikepala gw, gw diam dan termenung tapi gw tetap tidak menemukan jawaban, hari ini emosi gw terkurang habis-habisan ditambah lagi dengan banyaknya hal-hal negatif yang menghantui gw salah satunya adalah gw dilanda syndrom "Me gustas, pero te gusta su" semakin mau pecah kepala gw, dan entah kenapa hari ini rasanya gw ingin terus-terusan menangis tanpa henti, huhhh...I need time for myself.


Wish me luck guys..hopefully I can find the best answer later ;).