Hallo
There,
It’s been a long time isn’t?, terakhir saya menulis
masih seputar kehamilan, dan saya berniat untuk menuliskan tentang kehamilan
berikutnya sekarang. :).
Kamis, 1 Januari 2015, saya dan suami masih berada
di Bandung, kebetulan hari itu saya sedang merasa tidak enak badan, mungkin
karena terlalu lelah. Malamnya, saya diajak oleh suami untuk berkeliling
sebentar, sekalian mampir ke apotek untuk beli obat flu, oksigen, dan vitamin.
Sebelum saya pulang kerumah mertua, suami saya mengajak saya untuk istirahat
sebentar di Soleluna, salah satu lounge yang saat itu tidak terlalu ramai,
hanya sekedar duduk, minum kopi dan ngobrol ringan, sampai akhirnya pembahasan
kami berdua menuju ke pembahasan sensitive yaitu anak. Ntah kenapa, tapi saya
merasa sangat sensitive jika harus membahas tentang kehamilan, tapi akhirnya
saya kuatkan diri untuk tidak menangis di depan suami, setelah bicara serius
akhirnya kita berpikir untuk lebih sabar, dan cari waktu untuk ke dokter yang
sudah direkomendasikan orang-orang, bahkan pembicaraan kami sampai membahas
nama yang cocok untuk anak laki-laki dan perempuan, dan akhirnya kita sepakat
dengan nama tersebut.
Singkat cerita, bulan Desember 2014 saya telat
datang bulan selama sebulan, seperti yang sudah-sudah, saya telat dan mengalami
syndrome yang sama dengan ciri-ciri ibu
hamil, bahkan perubahan fisik yang terjadi semakin menguatkan asumsi suami,
bahwa saya sudah hamil. Akhirnya saya mencoba untuk memberanikan diri melakukan
test dengan testpack, tepat di tanggal 9 Januari 2015, satu hari sebelum suami
saya Ulang Tahun, setelah melakukan test, saya berusaha positif thinking dan
bersabar.