Marshall Fine of The Huffington Post suggested that the friend zone is "like the penalty box of dating, when your only crime is not being buff and unobtainable."

Sebuah awalan yang engga akan pernah ketemu akhirannya, for some people Friend Zone is like a war zone between Expectation and reality, rasanya menyakitkan tapi terkadang begitu menyenangkan. Seperti kisah Dr. Ross Geller dan Rachel Green di Serial F.R.I.E.N.D.S, mereka berdua mendapatkan julukkan Friend zone karena kedekatan mereka yang seolah mengisyaratkan bahwa mereka saling jatuh cinta tapi terhalang dengan status pertemanan mereka yang sudah lama terjalin.
http://img5.visualizeus.com/
Seperti akhir-akhir ini di Twitter, Facebook, Path dll, yang merupakan saksi bisu dari kegalauan beberapa orang yang terjebak dalam Friend zone, fenomena lama dengan packaging baru nampaknya. Friend zone sekarang sudah mulai buka cabang bukan hanya Friend tetapi juga Brother Zone, so wierd I think..oke to be honest gw pun terjebak didalamnya, but thanks God perasaan itu engga bertahan lama karena setelah gw pikir-pikir aneh rasanya kalau apa yang sudah terbiasa akan berubah menjadi sesuatu yang tidak biasa.